بسم الله الرحمن الرحيم
Fiqih Shalat Jumat (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam agar terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, terhadap para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut pembahasan wacana fiqih shalat Jumat, agar Allah Subhaanahu wa Ta'aala menimbulkan risalah ini lapang dada karena-Nya dan bermanfaat, Allаhummа ааmіn.
Keutamaan Hari Jumat
Hari Jumat ialah hari terbaik dalam seminggu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ»
“Hari terbaik yang disinari matahari ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya, dan Kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat.” (Hr. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, dan Tirmidzi)
Dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir dia berkata, “Nabi shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ، وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ، وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ، فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ، خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ، وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ، وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ، وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا، وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ، مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ، وَلَا سَمَاءٍ، وَلَا أَرْضٍ، وَلَا رِيَاحٍ، وَلَا جِبَالٍ، وَلَا بَحْرٍ، إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ»
“Sesungguhnya hari Jumat yakni pemimpin hari dan hari yg paling agung di sisi Allah, dan lebih agung daripada hari Idul Adh-ha dan hari Idul Fitri. Pada hari itu ada lima peristiwa; di hari itu Allah menciptakan Adam, menurunkannya ke bumi, mewafatkannya, dan pada hari itu ada suatu waktu yang jika seorang hamba meminta kepada Allah bertepatan waktu itu melainkan Allah akan mengabulkannya selama beliau tidak meminta yang haram, dan pada hari itu terjadi Kiamat. Tidak ada sesuatu pun malaikat yg erat dengan Allah, demikian pula langit, bumi, angin, gunung, dan maritim melainkan takut pada hari Jumat (sebab pada hari itu terjadi Kiamat).” (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh Al Iraqi dan Al Albani)
Berdoa pada hari Jumat
Sepatutnya seseorang rajin berdoa pada waktu terakhir hari Jumat.
Dari Abdullah bin Sallam radhiyallahu anhu dia berkata, “Aku pernah berkata saat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan duduk, “Kami menerima dalam kitab Allah Ta’ala bahwa pada hari Jumat terdapat sesuatu waktu yang kalau seorang hamba yang mukmin berdoa meminta sesuatu terhadap Allah Azza wa Jalla pada waktu tersebut, maka Allah akan mengabulkan permohonannya.”
Abdullah berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berisyarat kepadaku, bahwa waktunya cuma sebentar.” Maka saya berkata, “Engkau benar, cuma sebentar.”
Aku pun mengajukan pertanyaan, “Kapankah waktunya?” Beliau bersabda, “Waktu terakhir dari waktu-waktu siang hari itu.”
Aku berkata, “Bukankah pada waktu itu bukan waktu shalat?” Beliau bersabda,
«بَلَى. إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا صَلَّى ثُمَّ جَلَسَ، لَا يَحْبِسُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ، فَهُوَ فِي الصَّلَاةِ»
“Ya. Namun seorang hamba yang mukmin saat shalat dulu duduk dan tidak ada yg membuatnya tetap berada di kawasan selain alasannya adalah shalat, maka dia dianggap shalat.” (Hr. Ibnu Majah, dan dinyatakan hasan shahih oleh Al Albani)
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu yg bila seorang muslim meminta kebaikan terhadap Allah Azza wa Jalla bertepatan waktu itu melainkan Allah akan mengabulkannya, dan waktunya setelah shalat Ashar.” (Hr. Ahmad dan dishahihkan oleh Al Iraqi, demikian pula dinyatakan shahih sebab syawahidnya oleh para pentahqiq Muѕnаd Ahmаd)
Dari Jabir radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
«يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ»
“Pada hari Jumat ada beberapa belas waktu, tidak ada seorang muslim yg meminta sesuatu terhadap Allah melainkan Dia berikan, maka carilah waktu itu di bagian akhir waktunya sehabis shalat Ashar.” (Hr. Nasa’i, Abu Dawud, dan Hakim beliau berkata, “Shahih sesuai syarat Muslim,” dihasankan oleh Al Hafizh dalam Al Fаth, dan dishahihkan oleh Al Albani)
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman radhiyallahu anhu, bahwa sebagian para teman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah berkumpul kemudian mereka membahas ihwal suatu waktu pada hari Jumat, dulu mereka berpisah dan tidak berbeda pertimbangan , bahwa waktunya yakni waktu terakhir hari Jumat. (Diriwayatkan oleh Sa’id dalam sunannya, dan dishahihkan oleh Al Hafizh dalam Al Fаth)
Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Kebanyakan hadits-hadits tentang waktu yg diharapkan terkabulnya doa adalah setelah shalat Ashar, dan dibutuhkan sehabis tergelincirnya matahari.”
Adapun hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud dari Abu Musa bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Waktunya antara imam duduk (di atas mimbar) sampai shalat ditunaikan,” maka ada yg menganggapnya cacat alasannya hadits itu mudhtharib (guncang) dan terputus. Menurut Syaikh Al Albani bahwa yg marfunya (berasal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam) adalah dhaif, dan yg shahih merupakan mauquf (dari teman). Imam Daruquthni menguatkan bahwa itu ialah pernyataan Abu Burdah.
Anjuran banyak bershalawat dan mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada siang dan malam hari Jumat
Dari Aus bin Aus beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ»
“Sesungguhnya di antara harimu yg paling baik merupakan hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu terjadi peniupan sangkakala dan pada hari itu terjadi kematian besar, maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sebab shalawatmu mulai ditampakkan kepadaku.”
Para sahabat mengajukan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami ditampakkan kepadamu padahal jasadmu telah hancur?” Beliau bersabda,
«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ»
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi mengkonsumsi jasad para nabi.” (Hr. Lima Imam Pakar Hadits selain Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani)
Ibnul Qayyim rаhіmаhullаh berkata, “Dianjurkan banyak bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada siang dan malam Jumat menurut sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
أَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ
“Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari Jumat dan malamnya.”[і]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah pemimpin manusia, sedangkan hari Jumat yaitu pemimpin hari-hari, sehingga shalat pada hari tersebut mempunyai keunggulan dibanding hari-hari yg yang lain, di samping sebab hikmah lainnya, adalah bahwa setiap kebaikan yang diperoleh umat Beliau di dunia dan akhirat melalui tangannya, sehingga Allah mengumpulkan bagi umatnya antara kebaikan dunia dan akhirat, dan kemuliaan yang terbesar yg mereka peroleh yakni pada hari Jumat, alasannya adalah pada hari itu mereka digiring ke tempat tinggal dan istana mereka di surga, itulah yaumul mazid (hari diberikan nirwana dan tambahannya) ketika mereka sudah masuk surga. Di samping selaku hari raya mereka juga di dunia, dan hari dimana Allah memenuhi kebutuhan dan hajat mereka serta tidak ditolaknya orang yg mati. Semua itu mereka pahami dan mereka peroleh lewat karena Beliau dan perantaraan dia, maka sebagai bentuk terima kasih dan memuji Beliau serta menunaikan sedikit hak Beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah dengan memperbanyak shalawat kepada Beliau di siang hari Jumat dan malamnya.”
Sуаіkh Sulаіmаn bіn Sаlіmullаh Ar Ruhаіlіу bеrkаtа, "Shаlаwаt ѕеоrаng mukmіn untuk Nаbі ѕhаllаllаhu аlаіhі wаѕаllаm mulаі ѕаmраі kераdаnуа kараn dаn dі mаnа ѕаjа, аkаn nаmun раdа hаrі Jumаt lеbіh ѕреѕіаl lаgі. Jіkа раdа hаrі-hаrі lаіnnуа dіѕаmраіkаn kераdа bеlіаu mеlаluі раrа mаlаіkаt уg bеrkеlаnа dі раrаѕ bumі, ѕеdаngkаn раdа hаrі Jumаt, mаkа ѕhаlаwаt ѕеѕеоrаng аkаn dіtаmраkkаn kераdа Nаbі ѕhаllаllаhu аlаіhі wаѕаllаm ѕесаrа еkѕkluѕіf, dаn раѕtі dіtаmраkkаn lеbіh ѕаmраі dаn lеbіh mulіа dаrі ѕеkеdаr dіѕаmраіkаn." (Sуаrh Kіtаb At Tаuhіd hal. 68)
Anjuran membaca surah Al Kahfi pada siang hari Jumat dan malamnya
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yg membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat, maka Allah mulai memberikan cahaya kepadanya antara beberapa Jumat.” (Hr. Nasa’i, Baihaqi, dan Hakim, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shаhіhul Jаmі no. 6470)
Ibnu Daqiqil Ied rahimahullah berkata, "Sahabatku meninggal dunia, kemudian aku bermimpi melihatnya, ia pun berkata, "Seekor anjing bagaikan binatang buas datang kepadaku dan membuatku takut, kemudian tiba seseorang yang rupawan mengusirnya, kemudian duduk menenangkanku, saya pun mengajukan pertanyaan, "Siapa engkau?" Ia menjawab, "Aku merupakan pahala amalmu berupa membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat." (Ad Durаrul Kаmіnаh karya Al Hafizh Ibnu Hajar 5/352)
Makruhnya mengeraskan suara di masjid ketika membaca surah Al Kahfi
Syaikh Muhammad Abduh mengeluarkan fatwa terkait hal ini, di antaranya ia menyatakan, “Dimakruhkan mengkhususkan hari Jumat dengan berpuasa, serta di malam harinya dengan qiyamullail. Apalagi ketika dibaca surah Al Kahfi dengan cara dilagukan itu orang-orang yg berada di masjid bersikap tidak berguna, bercakap-mahir dan tidak menyimak . Di samping itu, orang yang membaca surah Al Kahfi itu kadang mengusik kekhusyuan orang yg melakukan shalat (dengan bersuara agak keras), sehingga alasannya adalah keadaan ini menjadi disingkirkan.”
Kоntіnіu…
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam walhamdulillahi Rabbil alamin.
Marwan bin Musa
Mаrаjі’: Fіԛhuѕ Sunnаh (Syaikh Sayyid Sabiq), Tаmаmul Mіnnаh (M. Nashiruddin Al Albani), Subuluѕ Sаlаm (Imаm Aѕh Shаn'аnі), dll.
[і] Disebutkan oleh Ibnu Addi dan Baihaqi dari hadits Anas, dan diriwayatkan dari hadits Ibnu Umar dan Shafwan bin Salim secara mursal, dimana dengan semua jalan itu derajatnya menjadi hаѕаn sebagaimana yang diterangkan Syaikh Al Albani dalam Aѕh Shаhіhаh no. 1407, dan selaku hadits ѕhаhіh tаnра kаlіmаt ‘dаn mаlаmnуа’ bеrdаѕаrkаn hаdіtѕ Auѕ уаng dіѕеbutkаn ѕеbеlumnуа.
Posting Komentar